Ujian
Nasional (UN) Tahun Pelajaran 2011/2012 sudah hampir dekat. Setiap
sekolah jauh-jauh hari telah mempersiapkan diri seperti melakukan
kegiatan pemantapan kepada siswa. Dan mendekati pelaksanaan UN,
persiapan semakin ditingkatkan baik persiapan administratif maupun uji
coba (Try Out) UN. Bahkan tidak cukup di sekolah, banyak orang tua pun
memasukkan anak-anaknya ke lembaga-lembaga bimbingan belajar agar
anak-anak mereka benar-benar siap menghadapi UN
.
Sejumlah soft skill yang perlu ditanamkan kepada siswa antara lain;
Pertama, ulet
dan sungguh-sungguh. Hasil yang baik akan ditentukan oleh sejauhmana
keuletan seseorang dalam melakukannya. Jika dia melakukannya asal-asalan
atau asal jadi, maka hasilnya juga pasti tidak akan optimal. Oleh
karena itu, sifat ulet dan sungguh-sungguh sangat penting ditanamkan
kepada siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa dalam melakukan suatu
pekerjaan, seseorang kadang-kadang dihadapkan pada tantangan dan
hambatan baik dari dalam diri maupun dari luar. Hambatan dari dalam diri
misalnya rasa malas dan kurang motivasi, sedangkan hambatan dari luar
misalnya lingkungan yang kurang mendukung dan kendala teknis lainnya.
Kedua, kerja keras dan menghargai waktu.
Sebuah kesuksesan butuh kerja keras. Tidak ada keberhasilan yang dicapai
dengan berpangku tangan. Sukses tidak datang dengan sendirinya. Sukses
butuh cucuran keringat dan pengorbanan. Orang yang suka bekerja keras
akan sangat menghargai waktu. Dia tidak akan pernah menyia-nyiakan
waktu, sebaliknya akan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya demi
menghasilkan karya terbaiknya karena sebagaimana pepatah bijak, waktu
ibarat pedang, jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka kita yang
terperdaya oleh waktu. Sukses adalah hasil yang dicapai oleh orang-orang
yang bekerja keras dan menghargai waktu.
Ketiga, inisiatif dan kreatif. Seseorang
yang ingin sukses tidak terlalu bergantung kepada arahan pihak lain. Dia
akan memiliki inisiatif dan kreativitas. Dia merasakan sukses sebagai
suatu kebutuhan bukan paksaan dari pihak lain. Begitupun siswa yang
ingin sukses menghadapi UN, dia akan memiliki inisiatif dan kreativitas
untuk mau belajar baik sendiri-sendiri maupun secara berkelompok. Hal
ini yang tampaknya belum muncul di kalangan siswa karena pada umumnya
siswa mau belajar jika dipaksa-paksa atau diawasi oleh guru.
Keempat, kerjasama. Disamping sebagai
individu, manusia juga adalah makhluk sosial yang memerlukan bantuan
orang lain ketika menghadapi kesulitan. Oleh karena itu, manusia tidak
bisa egois, harus mau hidup bermasyarakat, dan membangun solidaritas
dengan sesamanya. Berkaitan dengan pelaksanaan UN, siswa mungkin saja
menghadapi kesulitan ketika belajar sendiri, oleh karena itu dia perlu
untuk meminta bantuan guru atau teman-temannya untuk menyelesaikan
kesulitan yang dihadapinya. Sifat kerjasama akan menanamkan kepada siswa
untuk mau saling membantu karena kesuksesan yang hakiki adalah ketika
seseorang bisa bermanfaat bagi yang lainnya.
Kelima, tanggung jawab. Dalam persiapan UN,
biasanya guru memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari buku-buku
latihan soal UN. Buku tersebut selain digunakan untuk pengayaan di
sekolah, juga diminta untuk dipelajari siswa di rumah. Oleh karena itu,
siswa perlu untuk memiliki rasa tanggungjawab untuk mengerjakan
soal-soal latihan tersebut. dan jika menghadapi kesulitan, bisa meminta
bantuan guru atau teman-temannya.
Keenam, optimistis dan percaya diri. Islam
mengajarkan kita untuk selalu optimistis dalam menghadapi masalah atau
mengerjakan suatu tugas. Optimistis menjadi tenaga yang luar biasa bagi
seseorang dalam mencapai kesuksesan. Allah tidak akan mengubah nasib
suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubahnya. Tidak dapat
dipungkiri ketika menghadapi UN, muncul kekhawatiran tidak lulus. Dan
ketika ada yang tidak lulus, siswa tidak siap mental sehingga muncul
berita di media, ada siswa yang sampai bunuh diri karena malu dan
tertekan tidak lulus UN. Sebuah pepatah arab mengatakan “wan jadda
wajadda” yang artinya barang siapa bersungguh-sungguh maka dia akan
mencapai apa yang dia inginkan, dan Rasulullah SAW dalam salah satu
haditsnya mengingatkan tentang pentingnya niat karena segala pekerjaan
tergantung kepada niatnya.
Ketujuh, jujur. Tidak dapat dipungkiri
bahwa pelaksanaan UN selalu diwarnai penyimpangan. Antara lain
tersebarnya kunci jawaban di kalangan siswa walaupun kadang-kadang kunci
jawaban palsu. Karena itu, sifat jujur sangat penting untuk ditekankan
kepada siswa. Jangan sampai untuk mengejar kelulusan, dia mengorbankan
kejujuran. Prestasi yang dicapai dengan mengorbankan kejujuran tentunya
akan tidak akan bermakna dan membanggakan, justru akan membohongi diri
sendiri.
Kedelapan, tawakkal. Ketika semua usaha
atau persiapan UN sudah dilaksanakan, maka kita tinggal berdo’a dan
bertawakkal kepada Allah. Kita sebagai manusia hanya bertugas untuk
mengoptimalkan ikhtiar, hasilnya kita serahkan kepada Allah. Semua usaha
yang dilakukan akhirnya bermuara kepada takdir dan ridha Allah. Hanya
kita harus yakin bahwa Allah akan memberikan yang terbaik kepada kita,
dan Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum jika kaum tersebut tidak
mau mengubah nasibnya.
Itulah delapan soft skill siswa yang perlu ditingkatkan menjelang UN.
Semoga Allah SWT memberikan kekuatan kepada para pendidik dan kepada
siswa untuk memberikan hasil terbaik bagi kita. Amiin.
Semoga Bermanfaat ya....
BalasHapusaq trendcenter eahhhh . kekekkekek
BalasHapus@salsa ..haiyyah ,,padamu negeri :P
BalasHapusblognya keren,,,
BalasHapus